Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat
mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan
perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang
termasuk dalam NAPZA adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
lainnya.
Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA
Ada banyak alasan
mengapa sesorang menggunakan NAPZA. Bagaimana seseorang mulai menyalahgunakan
NAPZA, dipengaruhi oleh faktor-faktor, antara lain:
· Faktor Individu, kebanyakan penyalahgunaan NAPZA dimulai atau
terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan
biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan
untuk menyalahgunakan NAPZA.
· Faktor lingkungan, meliputi faktor lingkungan keluarga dimana
kurangnya komunikasi antara anak dan orang tua, sehingga anak akhirnya
berkomunikasi di luar rumah, orang tua yang tidak harmonis, seringkali membuat
seorang anak menjadi tidak nyaman berada di rumah, lingkungan sekolah dimana
sekolah tidak menyediakan fasilitas untuk aktifitas ekstrakurikuler, lokasi
sekolah dekat dengan tempat hiburan. Lingkungan teman sebaya dimana adanya
dorongan teman sebaya, apabila tidak menggunakan NAPZA, dianggap tidak modern
dan tidak gaul. Dan terakhir adalah lingkungan masyarakat atau sosial,
masyarakat yang tidak perduli dengan situasi lingkungan.
· Faktor NAPZA, mudahnya NAPZA didapat dimana-mana dengan harga terjangkau,
seperti, banyaknya iklan minuman beralkohol dan rokok yang menarik untuk
dicoba. Selain itu efek dari obat yang memang dibutuhkan si penguna.
Dampak Penyalahgunaan
NAPZA
Bahaya dari
penyalahgunaan NAPZA atau dampak yang
ditimbulkan sering disebut dengan komorbiditas, sangat tergantung dari jenis
NAPZA yang digunakan, secara umum bahaya dari penyalahgunaan NAPZA adalah:
menyebabkan euphoria yang hebat, menyebabkan ketergantungan fisik dan
psikologis jangka panjang, pengempisan pembuluh darah dan abses, manik mata
mengecil, pikiran kacau, depresi, psikosis, penyakit-penyakit jantung atau
kardiovaskuler, merusak sel-sel otak, tidak mampu konsentrasi, penurunan
kemampuan fisik dan mental, meningkatkan halusinasi, nafsu makan menurun,
emosional, sulit tidur, nyeri otot, menyebabkan kematian.
Secara medis, dampak
atau komorbiditas dari penyalahgunaan NAPZA dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
1. Komorbiditas fisik
atau komplikasi medis :
· disebabkan karena pemakaian yang lama, beberapa
zat, apabila digunakan dalam waktu yang lama, akan mengakibatkan
gangguan-gangguan pada fungsi tubuh, seperti heroin, akan mengakibatkan
gangguan pada fungsi paru-paru dan jantung, alkohol mengakibatkan gangguan pada
fungsi hati, ganja mengakibatkan gangguan pada fungsi mental
· Akibat pola hidup yang berubah, karena menjadi
pengguna, pola hidup menjadi berubah, nafsu makan menurun, lebih banyak
mengkonsumsi narkoba, menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan, gangguan
pola tidur
· Akibat penggunaan jarum suntik bersamaan,
mengakibatkan sarana penularan Hepatitis B, hepatitis C dan HIV-AIDS.
2. Komorbiditas Psikiatrik
Beberapa
zat apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan gangguan
psikiatrik, seperti alkohol, ganja, amfetamin, gangguan-gangguan yang
ditimbulkan adalah :
· Gangguan Tidur, gangguan fungsi seksual, cemas,
depresi berat, kasus-kasus ini ditemukan pada pengguna putaw atau heroin
· Paranoid (curiga berlebihan), psikosis, depresi
berat, kadang-kadang percobaan bunuh diri, ini didapatkan pada pemakai jenis
amfetamin
· Gangguan Psikotik, cemas, paranoid, kehilangan
motivasi, acuh tak acuh, kehilangan motivasi dan daya ingat, ini terjadi pada
pengguna ganja
· Depresi, cemas, sampai paranoid, ini terjadi
pada pengguna jenis sedatip dan hipnotik atau obat-obatan penenang
3. Komorbiditas Sosial
Terjadi karena akibat
dari ketergantungan zat tersebut dan pengedar membuat lingkungan tidak nyaman,
yaitu:
· Keluarga : dapat terjadi family disease,
gangguan proses keluarga, menimbulkan keresahan pada keluarga dalam berbagai
bentuk, karena perubahan sikap dan perilaku pengguna yang tidak menyenangkan
karena efek dari napza, mengganggu ekonomi keluarga, psikologi
· Sekolah : proses belajar mengajar terganggu,
penurunan prestasi akademik, meningkatnya kenakalan dan sering membolos, putus
sekolah, merusak tatanan pergaulan di sekolah, yaitu hubungan antar teman, guru
dan siswa.
· Masyarakat : Pengembangan jaringan perdagangan,
ancaman kehidupan sosial, sulit keluar dari lingkungan pengguna, meningkatnya
angka kecelakaan lalu lintas, kriminalitas, daya tahan dan kualitas SDM yang
lemah.
Tips untuk memulihkan atau
menyembuhkan kondisi pemakai Narkoba
Berikut ini,ada beberapa cara untuk
bisa memulihkan kondisi seorang pemakai narkoba, tentunya, yang pertama harus
di miliki sebelum korban itu masuk ke dalam tahap pengobatan, adalah niat untuk
sembuh biar gimana pun kerasnya usaha keluarga atau teman dekatnya untuk
mengobati si korban itu, tanpa niat sembuh, percayalah semua itu gak bakalan
berhasil.
Setelah si korban itu, udah berniat kuat untuk sembuh, cara pertama yang harus di lakukan adalah:
Pertolongan Pertama;
Penderita di mandikan dengan air hangat,minum banyak,makan-makanan yang bergizi dalam jumlah sedikit dan sering,dan di alihkan perhatiannya dari narkoba,Bila tak berhasil,perlu pertolongan dokter. pengguna harus di yakinkan bahwa gejala-gejala sakau,mencapai puncak dalam 3-5 hari dan setelah 10 hari akan hilang.
Detoksifikasi;
Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif lain) dari tubuh,dengan cara di pakai atau penurunan dosis obat pengganti.Deteksifikasi dapat di lakukan dengan berobat jalan atau di rawat di Rumah sakit.Biasanya,proses DEteksifikasi di lakukan terus menerus selama satu sampai tiga minggu,hingga hasil test urine menjadi negatif dari zat adiktif.
Setelah si korban itu, udah berniat kuat untuk sembuh, cara pertama yang harus di lakukan adalah:
Pertolongan Pertama;
Penderita di mandikan dengan air hangat,minum banyak,makan-makanan yang bergizi dalam jumlah sedikit dan sering,dan di alihkan perhatiannya dari narkoba,Bila tak berhasil,perlu pertolongan dokter. pengguna harus di yakinkan bahwa gejala-gejala sakau,mencapai puncak dalam 3-5 hari dan setelah 10 hari akan hilang.
Detoksifikasi;
Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif lain) dari tubuh,dengan cara di pakai atau penurunan dosis obat pengganti.Deteksifikasi dapat di lakukan dengan berobat jalan atau di rawat di Rumah sakit.Biasanya,proses DEteksifikasi di lakukan terus menerus selama satu sampai tiga minggu,hingga hasil test urine menjadi negatif dari zat adiktif.
Rehabilitasi;
Setelah menjalani DEtoksifikasi hingga tuntas (test urine sudah negatif),tubuh secara fisik memang tidak "ketagihan" lagi.Namun,secara psikis ada rasa rindu dan kangen terhadap zat tersebut.hal itu masih membuntutialam pikiran dan perasaan sang pecandu.Ia masih sangat rentan dan masih sangat besar kemungkinan kembali mencandu dan terjerumus lagi.Untuk itu,setelah di detoksifikasi perlu juga di proteksi lingkungan dan pergaulan yang bebas dari lingkungan pecandu.misalnya dengan memasukan mantan pecandu ke pusat rehabilitasi.
Beberapa cara lainnya adalah melakukan terapi yang di sebut D.O.C.A sebelum melakukan terapi D.O.C.A tentu harus cek dulukondisi si pecandu tersebut,yang memerlukan terapi D.O.C.A itu adalah mereka (pasien)dengan tingkat keparahan putus opoid 2 dan 3 pada sekala Himmelsbach yaitu antara lain adanya gejala merasa sakit seluruh tubuh,panas dingin,gemetaran,mual dsb.juga mereka yang takut dengan cara Detoksifikasi lain atau menghendakinya.
Plus,harus tahu juga riwayat kesehatan pasien sebelumnya. D.O.C.A mempunyai syarat medis tertentu. yang membatasi agar tidak terjadi komplikasi berat.yaitu termasuk sedang tidak hamil,tidak menderita hepotitis akut,tidak mengalami gangguan jiwa berat (psikosis),atau tidak sakit parah lainnya yang beresiko dengan anestesia seperti infeksi jantung,infeksi paru-paru,atau gagal ginjal.


0 komentar:
Posting Komentar