NARKOBA ATAU NAPZA

by 04.37 0 komentar


Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.

Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA
Ada banyak alasan mengapa sesorang menggunakan NAPZA. Bagaimana seseorang mulai menyalahgunakan NAPZA, dipengaruhi oleh faktor-faktor, antara lain:
·   Faktor Individu, kebanyakan penyalahgunaan NAPZA dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan NAPZA.
·   Faktor lingkungan, meliputi faktor lingkungan keluarga dimana kurangnya komunikasi antara anak dan orang tua, sehingga anak akhirnya berkomunikasi di luar rumah, orang tua yang tidak harmonis, seringkali membuat seorang anak menjadi tidak nyaman berada di rumah, lingkungan sekolah dimana sekolah tidak menyediakan fasilitas untuk aktifitas ekstrakurikuler, lokasi sekolah dekat dengan tempat hiburan. Lingkungan teman sebaya dimana adanya dorongan teman sebaya, apabila tidak menggunakan NAPZA, dianggap tidak modern dan tidak gaul. Dan terakhir adalah lingkungan masyarakat atau sosial, masyarakat yang tidak perduli dengan situasi lingkungan.
·   Faktor NAPZA, mudahnya NAPZA didapat dimana-mana dengan harga terjangkau, seperti, banyaknya iklan minuman beralkohol dan rokok yang menarik untuk dicoba. Selain itu efek dari obat yang memang dibutuhkan si penguna.

Dampak Penyalahgunaan NAPZA

Bahaya dari penyalahgunaan NAPZA  atau dampak yang ditimbulkan sering disebut dengan komorbiditas, sangat tergantung dari jenis NAPZA yang digunakan, secara umum bahaya dari penyalahgunaan NAPZA adalah: menyebabkan euphoria yang hebat, menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis jangka panjang, pengempisan pembuluh darah dan abses, manik mata mengecil, pikiran kacau, depresi, psikosis, penyakit-penyakit jantung atau kardiovaskuler, merusak sel-sel otak, tidak mampu konsentrasi, penurunan kemampuan fisik dan mental, meningkatkan halusinasi, nafsu makan menurun, emosional, sulit tidur, nyeri otot, menyebabkan kematian.

Secara medis, dampak atau komorbiditas dari penyalahgunaan NAPZA dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

1. Komorbiditas fisik atau komplikasi medis :
·  disebabkan karena pemakaian yang lama, beberapa zat, apabila digunakan dalam waktu yang lama, akan mengakibatkan gangguan-gangguan pada fungsi tubuh, seperti heroin, akan mengakibatkan gangguan pada fungsi paru-paru dan jantung, alkohol mengakibatkan gangguan pada fungsi hati, ganja mengakibatkan gangguan pada fungsi mental
·  Akibat pola hidup yang berubah, karena menjadi pengguna, pola hidup menjadi berubah, nafsu makan menurun, lebih banyak mengkonsumsi narkoba, menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan, gangguan pola tidur
·  Akibat penggunaan jarum suntik bersamaan, mengakibatkan sarana penularan Hepatitis B, hepatitis C dan HIV-AIDS.







2.  Komorbiditas Psikiatrik
     Beberapa zat apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan gangguan psikiatrik, seperti alkohol, ganja, amfetamin, gangguan-gangguan yang ditimbulkan adalah :
·  Gangguan Tidur, gangguan fungsi seksual, cemas, depresi berat, kasus-kasus ini ditemukan pada pengguna putaw atau heroin
·  Paranoid (curiga berlebihan), psikosis, depresi berat, kadang-kadang percobaan bunuh diri, ini didapatkan pada pemakai jenis amfetamin
·  Gangguan Psikotik, cemas, paranoid, kehilangan motivasi, acuh tak acuh, kehilangan motivasi dan daya ingat, ini terjadi pada pengguna  ganja
·  Depresi, cemas, sampai paranoid, ini terjadi pada pengguna jenis sedatip dan hipnotik atau obat-obatan penenang

3. Komorbiditas Sosial
Terjadi karena akibat dari ketergantungan zat tersebut dan pengedar membuat lingkungan tidak nyaman, yaitu:
·  Keluarga : dapat terjadi family disease, gangguan proses keluarga, menimbulkan keresahan pada keluarga dalam berbagai bentuk, karena perubahan sikap dan perilaku pengguna yang tidak menyenangkan karena efek dari napza, mengganggu ekonomi keluarga, psikologi

·  Sekolah : proses belajar mengajar terganggu, penurunan prestasi akademik, meningkatnya kenakalan dan sering membolos, putus sekolah, merusak tatanan pergaulan di sekolah, yaitu hubungan antar teman, guru dan siswa.
·  Masyarakat : Pengembangan jaringan perdagangan, ancaman kehidupan sosial, sulit keluar dari lingkungan pengguna, meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas, kriminalitas, daya tahan dan kualitas SDM yang lemah.






Tips untuk memulihkan atau menyembuhkan kondisi pemakai Narkoba
Berikut ini,ada beberapa cara untuk bisa memulihkan kondisi seorang pemakai narkoba, tentunya, yang pertama harus di miliki sebelum korban itu masuk ke dalam tahap pengobatan, adalah niat untuk sembuh biar gimana pun kerasnya usaha keluarga atau teman dekatnya untuk mengobati si korban itu, tanpa niat sembuh, percayalah semua itu gak bakalan berhasil.
Setelah si korban itu, udah berniat kuat untuk sembuh, cara pertama yang harus di lakukan adalah:

Pertolongan Pertama;
Penderita di mandikan dengan air hangat,minum banyak,makan-makanan yang bergizi dalam jumlah sedikit dan sering,dan di alihkan perhatiannya dari narkoba,Bila tak berhasil,perlu pertolongan dokter. pengguna harus di yakinkan bahwa gejala-gejala sakau,mencapai puncak dalam 3-5 hari dan setelah 10 hari akan hilang.

Detoksifikasi;
Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif lain) dari tubuh,dengan cara di pakai atau penurunan dosis obat pengganti.Deteksifikasi dapat di lakukan dengan berobat jalan atau di rawat di Rumah sakit.Biasanya,proses DEteksifikasi di lakukan terus menerus selama satu sampai tiga minggu,hingga hasil test urine menjadi negatif dari zat adiktif.


Rehabilitasi;
Setelah menjalani DEtoksifikasi hingga tuntas (test urine sudah negatif),tubuh secara fisik memang tidak "ketagihan" lagi.Namun,secara psikis ada rasa rindu dan kangen terhadap zat tersebut.hal itu masih membuntutialam pikiran dan perasaan sang pecandu.Ia masih sangat rentan dan masih sangat besar kemungkinan kembali mencandu dan terjerumus lagi.Untuk itu,setelah di detoksifikasi perlu juga di proteksi lingkungan dan pergaulan yang bebas dari lingkungan pecandu.misalnya dengan memasukan mantan pecandu ke pusat rehabilitasi.
Beberapa cara lainnya adalah melakukan terapi yang di sebut D.O.C.A sebelum melakukan terapi D.O.C.A tentu harus cek dulukondisi si pecandu tersebut,yang memerlukan terapi D.O.C.A itu adalah mereka (pasien)dengan tingkat keparahan putus opoid 2 dan 3 pada sekala Himmelsbach yaitu antara lain adanya gejala merasa sakit seluruh tubuh,panas dingin,gemetaran,mual dsb.juga mereka yang takut dengan cara Detoksifikasi lain atau menghendakinya.

Plus,harus tahu juga riwayat kesehatan pasien sebelumnya. D.O.C.A mempunyai syarat medis tertentu. yang membatasi agar tidak terjadi komplikasi berat.yaitu termasuk sedang tidak hamil,tidak menderita hepotitis akut,tidak mengalami gangguan jiwa berat (psikosis),atau tidak sakit parah lainnya yang beresiko dengan anestesia seperti infeksi jantung,infeksi paru-paru,atau gagal ginjal.

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar